Istilah food shaming mungkin asing terdengar, karena biasanya orang lebih tau tentang body shaming. Tapi tahukah kamu apa itu food shaming?
Food shaming sendiri merupakan fenomena yang memiliki dampak signifikan pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Pasalnya food shaming adalah sesorang yang menilai atau mengkritik apa yang orang lain makan, baik sengaja maupun tidak sengaja.
Food shaming pun cenderung berisi komentar negatif tentang jenis makanan, kualitas makanan, jumlah kalori, gizi dan porsinya.
Biasanya food shaming terjadi melalui tindakan non-verbal atau seperti ekspresi wajah, tatapan dan sikap mengejek terhadap makanan seseorang atau pola makan mereka.
Contoh kata-kata yang kita tidak sadari merupakan food shaming:
“Kok porsi makannya dikit? Lagi diet ya?”
“Perasaan dari kemarin makan ini mulu, tanggal tua ya?”
“Kok makan lagi? Bukannya udah makan ya, maaf sekedar mengingatkan”
“Ih jangan sering-sering makan itu ntar jadi gembrot lho”
Kenapa orang melakukan food shaming?
Menurut penilitian, alasan seseorang melakukan food shaming ialah karena dirinya memandang negatif orang lain, dan menganggap sikap dan sifatnya lebih baik dari orang yang diejeknya. Selain itu, faktor lingkungan terkecil seperti keluarga memiliki peran penting terbentuknya perilaku tersebut.
Keadaan ini masih banyak terjadi di sekitar kita dan tidak disadari. Jika kamu merasa menjadi pelaku atau korbannya, sebaiknya menahan diri dan menjaga ucapan kita ya!
Ingin cari tahu info lainnya? Klik disini